Abstrak Saat ini Indonesia telah membuat Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) berdasarkan perbedaan harga satuan dan upah pekerja di berbagai kota di Indonesia. Namun, HSBGN ini belum memperhatikan kebutuhan struktur tahan gempa yang disesuaikan dengan lokasi bangunan dan standar perancangan struktur tahan gempa yang segera akan dirilis pembaharuannya. Maka dari itu, dari penelitian ini penulis membuat dan membandingan Model 1 (HSBGN 2018), Model 2 (HSBGN berdasarkan standar perancangan struktur yang berlaku saat ini), dan Model 3 (HSBGN berdasarkan pembaharuan standar perancangan struktur yang akan segera diluncurkan). Pada Model 2 dan Model 3 dikelompokan menjadi tiga daerah yaitu Daerah A (daerah dengan beban gempa tinggi), Daerah B (daerah dengan beban gempa sedang), dan Daerah C (daerah dengan beban gempa rendah). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai HSBGN pada Model 2 dan Model 3 pada setiap daerah lebih tinggi dari Model 1 (HSBGN 2018) yang menunjukkan pembuatan Model 1 belum memperhitungkan pembebanan gempa dengan baik. Perbedaan nilai dari Daerah A, Daerah B, dan Daerah C juga menunjukkan kebutuhan struktur yang berbeda-beda di Indonesia sehingga tidak bisa disamaratakan volume pekerjaannya, terutama pada pekerjaan penulangan. Nilai pada Model 3 menunjukkan peningkatan dari Model 2 maka perubahan standar perancangan struktur membuat biaya meningkat dari standar sebelumnya. Kata-kata kunci: Bangunan tahan gempa, standar bangunan tahan gempa, gedung negara, harga satuan bangunan gedung negara (HSBGN), standar perancangan struktur. Abstract Currently Indonesia has made Unit Price Standard of State Building (HSBGN) based on differences in unit prices and workers' wages in various cities in Indonesia. However, it has not been adjusted to the needs of structures based on the location and structural design standards that will be released soon. Therefore, from this study the authors make and compare Model 1 (2018 HSBGN), Model 2 (HSBGN based on current structural design standards), and Model 3 (HSBGN based on renewal of structural design standards). In Model 2 and Model 3 grouped into three regions namely Region A (areas with high earthquake loads), Region B (areas with moderate earthquake loads), and Regions C (areas with low earthquake loads). The results of this study indicate that the HSBGN value in Model 2 and Model 3 in each area is higher than Model 1 (HSBGN 2018) which shows that the Model 1 has not taken into account earthquake loading properly. The difference in scores from Region A, Region B, and Region C also shows different structural needs in Indonesia so that the volume of work cannot be generalized, especially in the reinforcement work. The value in Model 3 shows an increase from Model 2, so changes to the structural design standards make costs increase from the previous standard. Keywords: Earthquake resistant building, earthquake resistant building standard, state building, structural design standard, unit price standard of state building.
Copyrights © 2021