Salah satu cara mengamankan suatu file agar tidak berubah-ubah pada sebuah teknik forensik digital adalah dengan cara membuat cloning suatu devices atau menyalin keseluruhan file pada suatu devices (smartphone) kedalam bentuk suatu file yaitu dalam bentuk file Image yang bisa dibuka dimanapun dan dengan tools apapun yang mendukung terbukanya file Image hasil cloningan suatu devices. Penggunaan tools forensik digital khususnya forensics mobile tergantung dari pilihan examiner dalam melakukan ekstraksi data dari file Image tersebut. Metode National Institute of Standard and Technology (NIST) digunakan dalam penelitian ini dengan tahapan seperti Coolection/Preservation, Examination, Analysis dan Reporting. Hasil ekstraksi yang kemudian dianalisa dengan menggunakan metode NIST didapatkan hasil dari penggunaan tool forensik seperti Belkasoft Evidence Center berhasil melakukan ekstraksi data dari sebuah file Image smartphone android Samsung GT-S5282 dengan tingkat akurasi ekstraksi data sebesar 66,66% dari variabel yang sudah ditentukan dan juga ditemukan file panggilan dan pesan yang sudah terhapus didevices pengguna. Tool Magnet AXIOM mendapatkan tingkat akurasi dari smartphone yang sama sebesar 55,55% dari variabel yang sudah ditentukan dan dalam proses analisis ditemukan banyak sekali file carving dalam devices pengguna. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tool Belkasoft Evidence Center lebih memiliki kinerja yang baik daripada tool Magnet AXIOM dalam proses exstraksi data dari sebuah file Image smartphone android. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai rujukan bagi para examiner dalam menentukan tool forensic digital yang mumpuni dalam menangani sebuah kasus kejahatan digital.
Copyrights © 2021