Tujuan dari paper ini yaitu untuk mengetahui kegagalan kosmopolitanisme di Amerika Serikat dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Kosmopolitanisme menjadi topik yang menarik untuk dibahas karena merupakan dampak dari globalisasi yang dinilai merupakan solusi dalam mencapai perdamaian abadi dengan adanya pemerintah dunia dan kewarganegaraan dunia yang tidak mengenal batas negara. Amerika Serika sebagai role model dari pemikir hyper-globalis dan penganut demokrasi sejatinya mampu menciptakan potensi besar bagi kosmopolitanisme, karena didalamnya sudah terdapat demokrasi dan nilai-nilai positif globalisasi lainnya. Penelitian ini menggunakan konsep kosmopolitanisme dan pandangan skeptis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengambilan data berupa studi pustaka. Hasil dari penelitian ini yaitu Amerika Serikat pada kenyataannya tidak mampu menciptakan idealisme dari kosmopolitanisme dari berbagai bentuk mulai dari moral, hukum, romantisme, dan lain-lain. Amerika Serikat tidak mampu menciptakan identitas bersama, perdamaian abadi, memenuhi hak-hak kesetaraan dan kebebasan budaya, yang mana terlihat dari adanya perilaku rasisme yang telah mendarah daging, penolakan budaya Eropa, dan kebijakan proteksionisme.
Copyrights © 2021