ABSTRAKKontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-obatan. Berdasarkan hasil pre-survey yang dilakukan peneliti pada bulan April 2018 dari sebelas Kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat, dari jumlah PUS 4.182 ribu jiwa, yang menggunakan alat kontrasepsi sebesar 2.782 ribu jiwa (CPR 66,52%) dengan prosentase pemakaian MKJP IUD (14,52%), Implant (14,63%), MOW (0,72%), MOP (0,21%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang pada akseptor KB aktif di Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2018.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB aktif periode bulan April 2018 yang tercatat di Puskesmas Batang Hari Kabupaten Lampung Timur dengan jumlah 2,841 orang, sampel sejumlah 125 responden teknik pengambilan sampel dengan cara Accidental Sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner, dan analisa data yaitu univariat dengan menggunakan frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukan bahwa Ada hubungan antara umur ibu ((p = 0,001 < α = 0.05), pendidikan ((p = 0,018 < α = 0.05), (OR=3,284)), pengetahuan ((p = 0,005 < α = 0.05), (OR=4,038)), jumlah anak ((p = 0,047 < α = 0.05), (OR=1,356)) dan dukungan suami ((p= 0,004 < α = 0.05), (OR=4,575)) dengan penggunaan kontrasepsi MKJP sedangkan sikap tidak ada hubungan dengan penggunaan kontrasepsi MKJP ((p= 0,0286 < α = 0.05), (OR=0,555)) di Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Diharapkan pasangan usia subur ikut dapat menambah pengetahuan dalam program KB melalui upaya promotif berupa bimbingan dan penyuluhan yang bertujuan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang efektif dan rasional.
Copyrights © 2020