Lembaga-lembaga keuangan Islam tidak cukup hanya sekadar mengandalkan fanatisme-emosional ummat. Andalan demikian boomerang baik bagi dirinya sendiri maupun bagi ummat Islam. Berkenaan dengan konteks ini maka pengenalan, propaganda, sosialisasi dan pembudayaan lembaga-lembaga keuangan Islam (baik secara langsung di tengah kancah kehidupan ummat, maupun secara tidak langsung melalui proses pendidikan dan pengajaran) haruslah dilengkapi dengan pendekatan sentiment universal.Argumentasi objektif-rasional yang diterima akan dapat menyentuh kebutuhan manusiawi secara universal, tak dapat tidak harus tersedia dalam menjelaskan  konsep lembaga-lembaga keuangan Islam hanya dengan pendekatan primordial-emosional yang mendudukkan semata-mata pada konteks tunggal hablum minallah.
Copyrights © 2000