Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika yang terjadi dalam pelaksanaan programpemberdayaan masyarakat pesisir. Penelitian ini juga ingin melihat proses reproduksi praktikdominasi dalam masyarakat pesisir yang menjadi faktor penghambat dalam pemberdayaannelayan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untukmenggali relasi sosial dalam masyarakat pesisir yang melibatkan nelayan, juragan (taweu),kelompok nelayan dan pemerintah dalam perspektif strukturasi Giddens. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa program pemberdayaan masyarakat pesisir di Palabuhanratu KabupatenSukabumi bersifat charity berupa Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan bersifat stimulusseperti program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) Perikanan Tangkap. Konseppemberdayaan semacam ini hanya bersifat sementara, parsial dan belum menyentuh persoalanutama dalam struktur sosial masyarakat pesisir yang bersifat patron-klien. Nelayan merupakankelompok masyarakat pesisir yang paling sulit untuk keluar dari jaring kemiskinan. Kebijakanpemerintah dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan, mekanisme pasar, dan dominasikelompok nelayan (KUB) oleh juragan (taweu), menyebabkan nelayan mengalami ketergantunganterhadap akses (jaringan, modal dan pengetahuan) sebagai bentuk dominasi struktural. Temuanpenelitian menunjukkan bagaimana nelayan dapat keluar dari jerat kemiskinan ataupun dominasistruktural ketika nelayan menggunakan faktor keagenannya. Praktik sosial yang dialami secaraberulang membentuk kesadaran nelayan, yakni memanfaatkan akses yang dimiliki. Dalam konteksprogram pemberdayaan, nelayan dapat bersikap pragmatis ataupun otonom.
Copyrights © 2021