Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, BI rate, nilai tukar dan jumlah reksadana terhadap nilai aktiva bersih (NAB) reksadana syariah dan konvensional di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa Laporan Keuangan tahun 2010 sampai April 2021 yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jenis datanya adalah data panel yang di analisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat inflasi, BI rate, nilai tukar dan jumlah reksadana secara simultas memiliki pengaruh terhadap NAB baik syariah maupun konvensional. Secara partial NAB Reksadana syariah tidak dapat dipengaruhi oleh BI rate sedangkan NAB reksadana konvensional dapat dipengaruhi oleh jumlah reksadana.
Copyrights © 2021