Pemilihan Walikota Kota Surakarta 2015 menempatkan isu agama sebagain bagian penting.Calon walikota bergama non – islam lebih mengedepankan visi nasionalisme guna menyakinkanpemilih yang mayoritas beragama islam. Sebaliknya calon walikota bergama muslim menjadikanagama islam sebagain bagian strategi menarik dukungan. Hasil Pilkada 9 Desember 2015 tentubukan resultante pertarungan ideologi nasionalis versus islam. Pasangan FX Hadi Rudyatmo –Achmad Purnomo unggul perolehan suara pemilih 60%. Pasangan Anung Indro Susanto –Muhammad Fajri 41% suara pemilih. Tehnik penarikan sample multistage random sampling.Kerangka sampling berupa daftar pemilih tetap (DPT) pada 58 titik lokasi survey (TLS) yangtelah diacak. Keseluruhan sampel berjumlah 580 responden. Hasil penelitian menunjukan petapolitik ideologis kota Surakarta menunjukan aspirasi kepemimpinan muslim ditunjukan denganpenolakan kepemimpinan non – islam sebesar 26%. Selebihnya 74% menyatakan permisipterhadap calon walikota non muslim.Kata kunci: Pilkada, non-muslim, resistensi, 2015
Copyrights © 2016