Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata di Desa Namu Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan dan untuk mengetahui dampak pengelolaan objek wisata Desa Namu terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam pemilihan informan, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Data yang telah terkumpul berupa hasil pengamatan dan hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan teori partisipasi menurut Cohen dan Uphoff (1977). Hasil penelitan ini menunjukan bahwa, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Cohen dan Uphoff (1997), terdapat 4 jenis partisipasi yang telah melibatkan masyarakat Desa Namu dalam pengelolaan destinasi wisata. Partisipasi pertama adalah pembuatan keputusan yang dilakukan dalam bentuk musyawarah penyaluran pendapat dan masukan terkait keputusan program pengelolaan Desa Namu sebagai objek wisata. Kedua, partisipasi pengelolaan dengan mendirikan kelompok sadar wisata, menyediakan sarana dan prasarana serta pengadaan aksebilitas. Ketiga, partisipasi dalam menerima manfaat dengan meningkatnya perekonomian keluarga serta menikmati hasil pembangunan yang telah dilakukan. Keempat, partisipasi dalam evaluasi, beberapa perwakilan anggota masyarakat dilibatkan dalam pengawasan pembangunan serta hasilnya yang juga dilakukan oleh Pemerintah Desa. Dampak pengelolaan objek wisata terhadap kehidupan sosial budaya, masyarakat menjadi lebih interaktif, tingkat interaksi sosial dengan orang baru meningkat dan memiliki kesiapan terhadap masuknya budaya baru tanpa menghilangkan budaya lokal. Dengan adanya dampak positif objek wisata terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat, diharapkan dapat menjadi sarana pengenalan dan pengembangan keunikan wisata berbasis lokal yang telah ada dan dapat mengembangkan usaha pelestarian keanekaragaman hayati Desa Namu.
Copyrights © 2021