AbstrakTeritip merupakan hama yang melekat pada batang maupun akar. Hal itu dapat merusak kulit batang mangrove dan mengakibatkan kematian mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter kualitas perairan terhadap kepadatan biofouling (teritip), kepadatan dan jenis biofouling (teritip) pada area rehabilitasi mangrove di Desa Basule Kabupaten Konawe Utara. Penentuan stasiun dilakukan secara purposive sampling yang berjumlah 3 stasiun. Pada masing-masing stasiun terdiri dari 3 sub stasiun sepanjang 100 meter dengan interval jarak 10 meter. Pemilihan stasiun ini didasarkan pada perbedaan karakteristik kerapatan mangrove. Penghitungan teritip dilakukan saat air menjelang surut dengan metode plot transek kuadrat. Pada setiap ulangan diletakkan petak ukuran 5x5 meter untuk kategori anakan dan  plot 1 x 1 meter yang ditempatkan dalam petak ukuran 5x 5 meter secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan tertinggi berada pada stasiun III yang mencapai 17,22 ind/m2 sementara kepadatan terendah terdapat pada stasiun I dengan nilai 12,66 ind/m2 . Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kerapatan mangrove maka semakin tinggi kepadatan teritip.Kata Kunci: Amphibalanus amphitrite, penempelan, kepadatan, mangrove, Desa Basule
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021