Kurikulum merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan suatu program termasuk program pendidikan bagi mahasiswa calon guru. Pemisahan mata kuliah konsep dasar IPA dan pendidikan IPA pada semester yang berbeda dalam kurikulum PGSD cenderung menyulitkan mahasiswa untuk memahami kedua materi perkuliahan secara terintegrasi. Penelitian ini dilakukan untuk mencari pola perkuliahan yang dapat mengintegrasikan materi konsep dasar IPA dan pendidikkan IPA dalam satu perkuliahan. Skenario perkuliahan dibagi dalam empat fase yaitu pemodelan oleh dosen, diskusi, pengayaan dan Pembelajaran sebaya (Peer Teaching). Topik yang dijadikan materi perkuliahan adalah Kemagnetan (mewakili materi konsep dasar IPA) dan keterampila proses IPA (mewakili materi pendidikan IPA). Subjek penelitian adalah mahasiswa calon guru sekolah dasar yang sedang kuliah di PGSD Tasikmalaya , banyak mahasiswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 26 orang. Perolehan data dilakukan dengan tes (tes awal dan akhir), wawancara dan observasi. Hasil tes awal dan tes akhir diolah secara statistik: yaitu uji normalitas , uji homogenitas da uji t. Dari uji t pada taraf signifikansi 0,01 diperoleh hasil bahwa ada perbedan yang signifikan antara tes awal dan akhir setelah pembelajaran. Dari hasil wawancara terhadap mahasiswa calon guru diperoleh data bahwa mereka senang dengan model perkuliahan yang dilakukan karena mereka merasa terlibat aktif dalam pembelajaran terutama ketika melakukan percobaan dan mendapat kesempatan langsung mengimplementasikan pembelajaran dalam pembelajaran sebaya walaupun mereka disibukan dengan persiapan dalam membuat rancangan pembelajaran.
Copyrights © 2008