Kultivasi
Vol 20, No 3 (2021): Jurnal Kultivasi

Keragaman genetik koleksi plasma nutfah jewawut sister line dan lokal menggunakan marka SSR

Karlina Syahruddin (Balai Penelitian Tanaman Serealia-KEMENTAN)
Muhammad Azrai (Balitser)
Marcia Bunga Pabendon (Balitser)
Muhammad Abid (BPTP Sulteng)
Amin Nur (BPTP Gorontalo)



Article Info

Publish Date
11 Dec 2021

Abstract

AbstrakKeragaman genetik sangat penting dalam pemuliaan tanaman, oleh karena itu informasi genetik sangat dibutuhkan dalam proses seleksi. Teknologi molekuler dengan menggunakan marka Simple Sequence Repeat (SSR) saat ini banyak digunakan karena keakuratan informasi dan polimorfik untuk spesies atau galur yang berkerabat dekat. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi keragaman genetik dari 14 koleksi plasmanutfah jewawut berkerabat dekat dengan menggunakan 27 marka SSR yang menyebar pada semua kromosom jewawut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koleksi plasmanutfah jewawut berkerabat dekat mengelompok pada klaster yang sama, kecuali pada koleksi aksesi Wete dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyebar pada kelompok yang berbeda pada kisaran nilai koefisien kemiripan genetik 0,28 – 0,85 dengan nilai matriks korelasi (r) sebesar 0,954. Koleksi Jewawut yang memiliki koefisien kemiripan genetik yang tinggi (0,85) ditunjukkan pada koleksi ICE-276-11A dengan ICE-276-12A dan yang memiliki koefisien kemiripan terkecil (0,61) ditujukkan pada koleksi 2007-ICE-1335 dan 2007-ICE-1335B. Koleksi jewawut yang berasal dari NTT (Wete Gha Gero Phere dan Wete Wolowea) dan introduksi (2007-ICE-1335B dan 2007-ICE-1335) memiliki tingkat variasi genetik tinggi yang ditunjukkan oleh penyebaran aksesi pada klaster yang berbeda dengan nilai jarak genetik rata-rata yang cukup tinggi terhadap aksesi koleksi. Adanya keragaman yang tinggi memberikan peluang keberhasilan program pemuliaan tanaman jewawut.Kata kunci: Aksesi introduksi ∙ Jewawut ∙ Nusa Tenggara Timur ∙ Variasi AbstractGenetic diversity is very important in plant breeding, thus genetic information is needed in plant breeding activities, especially for selection process. Molecular technology using Simple Sequence Repeat (SSR) marker is widely used for genetic diversity research due to the high accuracy of information and highly polymorphic for closely related species. This study was conducted to identify the genetic diversity of 14 millet germplasms using 27 SSR markers. The results showed that the collection of closely related millet germplasm was grouped in the same cluster, except for the Wete accessions from Nusa Tenggara Timur (NTT) that spread to different groups in the range of the genetic similarity coefficient of 0.28 – 0.85 with a correlation matrix value (r) of 0.954. The millet collections which had a high genetic similarity coefficient (0.85) was shown in ICE-276-11A and ICE-276-12A, while the smallest similarity coefficient (0.61) was shown in 2007-ICE-1335 and 2007-ICE-1335B. The accessions  from NTT (Wete Gha Gero Phere and Wete Wolowea) and introduction accesions (2007-ICE-1335B and 2007-ICE-1335) showed a high level of genetic variation as indicated by the spread of accessions in different clusters with sufficient high average genetic distance values against the accession of the collections.  A wide diversity of germplasm provided greater opportunity of success for millet breeding.Keywords: Introduction accession ∙ Foxtail millet ∙ Variation ∙ Nusa Tenggara Timur   

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

Kultivasi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di ...