Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi kesulitankesulitan guru BK SMP dan SMAIK berlatar pendidikan SI Bimbingan dan Konseling memperolch kompetensi pedagogik dan profesional dari Pendidikan dan Latihan Profesi Guru BK (pLPG) pada tabun 2014 di Rayon 38 Yogyakarta yang di selenggarakan pada gelombang 7 dan 10. Kesulitan-kesulitan ituditinjau dari jenjang sekolah dan masa kerja. Data dikumpulkan melalui Kuesioner Kesulitan Peserta PLPG berbentuk skala Likert (koefisien reliabilitas Cronbach Alpha 0.908). Hasil penelitian menunjukkan, pertama, perolehan kompetensi pedagogik dan profesional bagi mayoritas guru BK berada pada tingkat: (a) sedang untuk 39,5% peserta gelombangke-7 dan 42,1% peserta gelombang ke-IO (b) sedang untuk sebagian besar guru BK SMP (63,2%) dan guru BK SMAIK (21,1%) (e) sedang untuk sebagian besar guru BK SMP dan SMAIK (63,2%), dengan masa kerja 0- IO tabun, sedang untuk sebagian guru BK (15,8% ) dengan masa kerja 11-20 tahun, dan sebagian kecil guru BK (5,3 %) dengan masa kerja 20-31 tabun. Kedua, perolehan untuk sebagian besar kompetensi profesional (pengembangan program BK, bimbingan k1asikal dan konseling individual, pemberian layanan BK dan evaluasi program BK) itu tidak mudah, dan penelitian tindakan BK itu mudah. Ketiga, perolehan kompetensi pcdagogik, khususnya pemahaman individu, itu mudah.
Copyrights © 2016