Bermain melekat dalam kehidupan manusia mulai dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, merasakan bermain adalah hal yang menyenangkan, dengan demikian. bermain lebih tua dari budaya. Naluri bermain manusia sudah ada semenjak bayi sampai beranjak balita, remaja, dan seterusnya, kesemuanya merupakan bagian dari naluriah manusia. Hal tersebut disebabkan game atau permainan memberikan kegunaan yaitu mengasah kemampuan seperti berpikir, membuat strategi, dan sekaligus untuk kesenangan. Penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih banyak informasi tentang budaya bermain video game dalam perspektif Leisure Class Middle Lower di Kabupaten Jember. Terdapat 8 informan yang akan menjadi sumber data yang berasal dari gamer militan. Teori yang digunakan adalah Leisure Class Thorsnton Veblen. Hasil penelitian sebagian gamer merasakan bahwa bermain video game awalnya hanya mengisi waktu luang saja ada pula hanya diajak teman, tetapi lama-kelamaan menjadi kecanduan. Dan kebiasaan bermain video game ini pada awalnya banyak diperkenalkan oleh teman waktu usia sekolah dasar, biasanya pada hari libur atau pulang sekolah. Beranjak dewasa mereka tidak bisa lepas dari kebiasaan bermain video game dan memainkannya melalui game yang ada di handphone. Melihat kenyataan ini menunjukkan bermain video game menjadi bagian dari kegiatannya sehari hari, dan mengisi waktu luangnya. Kata-kata kunci: Budaya Bermain, video game, Leisure Class
Copyrights © 2018