Tanaman Kailan (Brassica oleraceae var. acephala) merupakan jenis sayuran Famili kubis-kubisan (Brassicaceae) yang berasal dari negeri China. Kailan termasuk sayuran semusim dan berumur pendek sekitar 40 hari sampai 50 hari setelah bibit ditanam. Umumnya budidaya tanaman kailan menggunaan pupuk an organik namun penggunaan pupuk an organik juga memiliki kekurangan, yaitu bersifat sintetis (kimia) dan harga nutrisi AB mix yang cukup mahal dan dapat menyebabkan kepadatan pada tanah itu sendiri oleh karena perlu adanya alternatif upaya budidaya tanaman sayuran secara organik salah satunya dengan memanfaatkan tauge yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi menjadi pupuk organik cair (POC) tauge. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian POC tauge terhadap pertumbuhan Tanaman Kailan serta konsentrasi POC Tauge yang memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman Kailan terbaik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga berjumlah 20 satuan percobaan, perlakuan terdiri dari 5 level yaitu P0 (0 ml POC tauge/liter air) tanpa pemberian POC Tauge, P1 (20 ml POC tauge/liter air), P2 (40 ml POC tauge/liter air, P3 (60 ml POC tauge/liter air), dan P4 (80 ml POC tauge/liter air). Hasil penelitian menunjukan konsentrasi POC tauge tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang akar, tetapi berpengaruh terhadap bobot basah tanaman kailan. Konsentrasi POC 60 ml/liter memberikan hasil pertumbuhan terbaik yaitu tinggi tanaman 27,5 cm; jumlah daun 12,75 helai; panjang akar 11.25 cm; bobot basah 110,13 gr. Kata kunci : Pupuk Organik Cair, Tauge, Tanaman Kailan, Hasil, Sistem Vertikultur
Copyrights © 2021