Hijrah menjadi fenomena dewasa ini. Banyaknya public figure yang berhijrah menjadi salah satu pendorong maraknya hijrah di tengah-tengah masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep hijrah di kaum milenial, juga untuk mendeskripskan sumber referensi mereka tentang konsep hijrah. Kaum milenial, baik sebagai pengguna media aktif, juga sebagai kaum yang mencari jati diri. Objek penelitian artikel ini adalah mahasiswa semester VI pada Perguruan Tinggi Islam di Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan bentuk studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawanca, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sebagian kaum millennial memahami hijrah tidak hanya pada penggunaan simbol-simbol keagamaan, seperti mengenakan kerudung panjang, niqob, kaos kaki oleh kaum wanita ataupun mengenakan celana cingkrang dan jenggot oleh kaum adam, tidak pula dipahami sebagai perpindahan tempat tinggal seperti yang dicontohkan oleh rosulullah yaitu pindah dari Mekah ke Madinah. Pada hakikatnya, hijrah memiliki makna yang luas, hijrah dapat mencakup perubahan pola pikir dan perilaku dari yang sebelumnya jauh dari nilai-nilai agama menjadi pola pikir dan perilaku yang lebih dekat dengan nilai-nilai agama. Perbedaan persepsi pada kaum millennial disebabkan oleh sumber informasi yang mereka peroleh. Sebagian dari mereka memperoleh sumber informasi dari buku-buku referensi keagamaan, ceramah ustad di media sosial dan kajian-kajian di kampus yang rutin mereka ikuti.Kata Kunci: hijrah, kaum millennial, dakwah, media sosial
Copyrights © 2021