Tulisan ini bertujuan menjelaskan dinamika konflik muslim Madura dengan orang Dayak di Sampit serta menjelaskan klaim Kaharingan sebagai agama. Orang Madura yang mayoritas beragama Islam serta orang Dayak yang menganut system kepercayaan Kaharingan menjadi poros perhatian dalam tulisan ini. Dalam perjalanannya, Kaharingan sebagai system kepercayaan orang Dayak telah mendarah daging kemudian muncul tuntutan penglegalan Kaharingan sebagai agama resmi yang di akui Negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kajian literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa, Pertama: konflik Muslim Madura vs Dayak disebabkan banyak faktor. Diantara nya adalah faktor ekonomi, etnis, sosial, dan agama. Kedua, Pengaruh signifikan konflik Sampit terhadap tuntutan penglegalan Kaharingan sebagai agama.
Copyrights © 2022