Data WHO tahun 2005, menunjukan ada 1,3 miliar perokok di dunia, 84% berasal dari negara berkembang dan 30% merupakan perokok remaja. Remaja yang merokok, sering disebabkan rasa cemas karena tidak mampu menghadapi masalah dalam identifikasi diri, kurang perhatiannya orang tua dan lingkungan sosial.Penelitian ini dilakukan di SMP PGRI 394 Bojong Nangka Kabupaten Tangerang bertujuan untuk mengetahui seberapa pentingnya peran keluarga dan bagaimana pentingnya komunikasi keluarga terhadap perilaku remaja yang merokok dilingkungan sekitar. Desain penelitian mengunakan deksripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas 7 dan 8 di SMP PGRI 394 Bojong Nangka Kabupaten Tangerang. Teknik pengambilan sampel mengunakan concecutive sampling sebanyak 100 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi-square.Dari hasil analisis data uji univariat didapatkan peran komunikasi keluarganya baik sebesar 41 responden (58.5%) Data perilaku remaja yang merokok sebesar 57 responden (81.4%). Hasil analisis data bivariat ada 28 responden peran komunikasi keluarganya tidak baik (68.3%) dengan remaja yang merokok (ρ value: 0,046 <0,05). Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil ini menunjukkan ada hubungan antara peranan komunikasi keluarga dengan perilaku anak remaja yang merokok di SMP PGRI 394 Bojong Nangka Kabupaten Tangerang. Saran jika peranan komunikasi keluarga pada remaja dapat berjalan dengan baik, diharapkan remaja akan dicegah untuk melakukan perilaku merokok. Kata Kunci : Peranan komunikasi, Perilaku Merokok, Remaja
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018