Bencana yang sering terjadi dan menyebabkan banyak dampak bahaya di Indonesia adalah banjir. Dampak bahaya bisa mencapai dua dari tiga dari segala bencana yang terjadi. Masalah banjir umumnya terjadi karena banyak faktor interaksi, seperti faktor alam dan kegiatan manusia. Salah satu kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah bekas tanah yang tidak cocok. Kondisi tanah yang digunakan biasanya tidak didasarkan pada konservasi tanah dan air, terutama kesesuaian untuk kemampuan lahan, sehingga menyebabkan infiltrasi tanah datang lebih sedikit dan kehilangan fungsi . Lahan bekas model di lahan banjir sangat penting untuk mengoptimalkan lahan yang digunakan proporsi yang sesuai untuk mengendalikan banjir. Dengan model guna lahan kita dapat mengetahui daerah banjir, nilai konversi tanah dan juga daerah yang tidak sesuai. Model ini memiliki 3 (tiga) unsur, model spasial untuk menentukan daerah banjir, model hidrologi untuk lahan untuk penggunaan optimal, dan model spasial ke daerah yang dianjurkan. Dari penelitian ini kita bisa mengetahui proporsi optimal untuk setiap lahan yang digunakan di Kota Samarinda maka banjir dapat dikendalikan. Proporsi optimal penggunaan lahan guna mengendalikan banjir adalah ketika debit puncak (Q) tidak melebihi kapasitas sungai yang ada.
Copyrights © 2012