Masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu sudah menggunakan teknik perendaman untuk mengolah obat yang berasal dari tanaman. Teknik perendaman yang dilakukan dapat juga dikatakan sebagai teknik ekstraksi maserasi yaitu teknik ekstraksi tanpa pemanasan. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional dan dapat digunakan sebagai antibakteri yaitu daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pay). Kandungan yang terdapat dalam daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pay) yang berfungsi sebagai antibakteri yaitu tanin. Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri yaitu dengan cara tanin akan berkaitan dengan dinding sel bakteri sehingga akan menginaktifkan kemampuan menempel bakteri. Untuk menguji pengaruh metode ekstraksi maserasi yang menggunakan daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pay) terhadap aktivitas penghambat bakteri Staphylococcus aureus digunakan metode sumur difusi. Prinsip dari metode ini yaitu membuat lubang sumuran pada media agar lalu dimasukan ekstrak yang akan diuji kemudian hirung zona hambat (wilayah jernih). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa teknik ekstraksi maserasi dengan daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pay) dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Teknik ekstraksi maserasi mendapatkan hasil rata-rata zona hambat (wilayah jernih) 12,3 mm. Kata kunci : Maserasi dan Infusa, Daun sirih merah, Difusi sumuran.
Copyrights © 2020