ABSTRAKDeodoran diindikasi memiliki aktivitas antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan untuk menentukan aktivitas antibakteri deodoran yang dipasarkan di salah satu mini market yang berada di Perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP), Kemiling, Bandar Lampung. Sampel yang digunakan yaitu delapan deodoran diuji antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Pada bakteri tersebut dilakukan uji pewarnaan gram, didapati hasil untuk Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri gram positif dan Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif. Hasil Uji antibakteri dari delapan deodoran yang diuji delapan memiliki aktifvitas menghambat bakteri. Didapati zona hambat terhadap bakteri Pseudomonas aeuginosa pada sampel A yaitu 7,4 mm, B yaitu 19,2 mm, C yaitu 10,0 mm, D yaitu 12,1 mm, E yaitu 18,6 mm, F yaitu 10,8 mm, G yaitu 12,6 mm, H yaitu 18,95 mm dan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pada sampel A yaitu 12,65 mm, B yaitu 10,75 mm, C yaitu 14,31 mm, D yaitu 21,4 mm, E yaitu 23,55 mm, F yaitu 7,7 mm, G yaitu 19,6 mm, H yaitu 15,1 mm. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa deodoran yang diuji memiliki aktivitas antibakteri.Kata kunci: Difusi cakram, deodoran, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermidis, Antibakteri
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017