PT. Wiratama Lusindo bergerak dalam bidang jasa pembuatan digi coding, baik coding embossed maupun coding hot print untuk mesin packaging. Namun pada saat ini banyaknya permintaan spare parts presisi untuk industri food dan farmasi operator sering mengalami tingkat tekanan kerja tinggi dikarenakan dalam bekerja terdapat kendala seperti mesin mengalami masalah dan bahan baku yang tidak ada pada saat ingin digunakan. Berdasarkan kondisi tersebut untuk mengetaui beban kerja operator, maka sangatlah penting bagi perusahaan untuk melakukan pengukuran terhadap beban kerja setiap operator sehingga diharapkan dapat menghindari beban kerja berlebih. Penelitian ini menggunakan pengukuran beban kerja subjektif yang dapat diterapkan adalah metode Defence Research Agency Workload Scale dan metode pengukuran beban kerja fisik yaitu Cardiovascular Load. Berdasarkan metode DRAWS besarnya beban kerja yang diperoleh memiliki skor beban kerja Overload yaitu operator mesin CNC Bubut sebesar 61,96% dan Operator mesin Grafir sebesar 64,17%. Dengan Variabel beban kerja DRAWS yang paling dominan dirasakan adalah variabel Central Demand (CD), dengan variabel beban kerja sebesar 36 pembobotan dan 56% penilaian. Dan Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja fisik menggunakan persentase CVL menunjukkan operator produksi yang memiliki beban kerja fisik yang diperlukan perbaikan yaitu operator mesin bubut manual dan operator mesin welding dengan klasifikasi %CVL masing-masing sebesar 31,15% dan 31,73%.
Copyrights © 2021