Pusat kota pada kota-kota besar umumnya selalu dipadati dengan aktifitas pusat perdagangan dan perkantoran. Aktifitas tersebut akan melibatkan pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Pergerakan itu akan membutuhkan antara lain sarana pejalan kaki yaitu berupa Trotoar.Menurut Shirvani, Sistem Trotoar yang baik akan dapat mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan pada kawasan pusat kota, meningkatkan perjalanan ke pusat kota dan pada akhirnya mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan kualitas lingkungan. Kajian keberadaan Trotoar pada koridor jalan pusat kota ini akan mengkaji keberadaan trotoar di koridor jalan pusat kota dari 2 (dua) kota besar di Indonesia yaitu kota Surabaya dan Jakarta.Faktor yang akan dikaji pada keberadaan Trotoar di Koridor Pusat kota adalah adanya Interupsi pada trotoar, yaitu besarnya gangguan pada pejalan kaki yang berupa antara lain pintu masuk pertokoan dan perkantoran, halte bus, tangga penyeberangan, dll. Factor lainnya adalah Lebar trotoar yang akan menentukan kenyamanan pejalan kaki di pusat kota.Pada Hasil pembahasan akan memperlihatkan keberadaan Trotoar di pusat kota dapat membantu untuk meningkatkan budaya berjalan kaki yang pada akhirnya bisa mengurangi jumlah kendaraan yang pada akhirnya bisa mengurangi polusi udara sehingga membentuk kota yang nyaman.
Copyrights © 0000