Teman Tuli adalah salah satu dari bagian elemen masyarakat yang mengalami keterhambatan dalam mendengar serta memproduksi bahasa, dimana hal tersebut menyebabkan dampak yang cukup kompleks dalam kehidupan sosialnya. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan self esteem dan self identity pada teman Tuli di organisasi GERKATIN Depok yang diawali dengan self disclosure dari teman Tuli itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teori identitas sosial yang di temukan oleh Henri Tajfel. Hasil penelitian menunjukkan jika teman Tuli sebenarnya tidak tertutup kepada teman dengar, justru sebenarnya teman Tuli ingin lebih dekat dengan teman dengar. Karena dengan bertukar pikiran dengan teman dengar, secara tidak langsung dapat meningkatkan self esteem dari teman Tuli. Selain itu identitas diri yang terbentuk pada teman Tuli adalah keinginan untuk dipanggil Tuli dibandingakan tunarungu, Karena Tuli merupakan identitas yang dilambangkan dengan kemampuan berbahasa isyarat.
Copyrights © 2019