Angka kejadian salah identifikasi pasien di dunia dikategorikan tinggi dengan angka 13% pada kasus bedah dan 67% pada pemberian tranfusi darah. Pada tahun 2009 s.d. 2011, sebanyak 65,5% terjadi salah identitas dan kesalahan laboratorium di salah satu rumah sakit di Indonesia. Kesalahan tersebut dominan terjadi di ruang rawat inap dengan angka 60%. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pelaksanaan identifikasi pasien di salah satu rumah sakit yang sudah terakreditasi. Penelitian menggunakan desain survey deskriptif. Populasi penelitian yakni perawat ruang rawat inap di salah satu rumah sakit di Kabupaten Indramayu yang telah terakreditasi. Sampel berjumlah 113 responden dengan menggunakan proportional sampling dari seluruh ruang rawat inap. Instrumen menggunakan koesioner dengan 20 pernyataan skala likert (uji validitas r tabel 0,374, uji reliabilitas 0,611). Analisa data dalam bentuk distribusi frekuensi dan prosentase. Hasil menunjukkan pelaksanaan identifikasi pasien kurang sebanyak 46,9%, penggunaan gelang identitas kurang sebanyak 45,1%, pengecekan identitas pasien kurang sebanyak 46,9%, dan identifikasi pasien tidak sadar kurang sebanyak 72,6%. Disarankan rumah sakit mengoptimalkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan identifikasi pasien, supervisi, dan penetapan reward serta pembinaan.
Copyrights © 2019