Dinas Perumahan Permukiman dan Kebersihan dalam pengelolaan sampah kurang berjalan efektif hal ini karena tidak adanya kerja sama yang terjalin antara Dinas Perumahan Permukiman dan Kebersihan Kota Tebingtinggi dengan para stakeholders sehingga dalam proses pengelolaan sampah tidak cepat secara tepat, efektif, dan efisien mulai dari tujuan, strategi, kebijaksanaan, perencanaan, program, sarana dan prasarana, pengawasan dan pengendalian. Dinas Perumahan Permukiman dan Kebersihan Kota Tebingtinggi dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang menghambat adalah tidak melakukan evaluasi terhadap sejauh mana pelaksanaan pengelolaan sampah. Secara garis besar, Dinas Perumahan Permukiman dan Kebersihan Kota Tebingtinggi kurang berperan aktif dalam menanggapi permasalahanpermasalahan yang terjadi pada saat proses pengelolaan sampah, jumlah pekerja yang sedikit di bidang kebersihan khususnya yang bertugas mengangkut dan mengumpulkan sampah tidak seimbang dengan pekerjaan sehingga dalam pengelolaan sampah menjadi tidak efektif. Diharapkan kepada masyarakat Kota Tebingtinggi untuk mau berpartisipasi semaksimal mungkin untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan penghijauan dimulai dari tempat tinggal sendiri, dan mendukung kebijakan yang telah dibuat pemerintah. Bentuk partisipasi masyarakat dalam meraih piala Adipura di Kota Tebingtinggi dapat dilihat dari kemauan masyarakat dalam membayar retribusi sampah, melakukan kegiatan gotong royong di sekitar tempat tinggalnya, ikut dalam kegiatan penghijauan. Masyarakat harus terlibat dalam mengikuti sosialisasi dan pemahaman konsep 3R (reduce, reuse, recycle) atau mengurangi, memanfaatkan kembali dan mendaur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota khususnya Dinas Perumahan Permukiman dan Kebersihan Kota Tebingtinggi. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas organisasi dinas kebersihan dalam pengelolaan sampah di Kota Tebingtinggi. Penelitian ini lebih diarahkan pada penelitian kualitatif khususnya untuk menjawab rumusan masalah. Sumber penelitian menggunakan data primer dan data sekunder berupa data atau informasi yang didapatkan melalui kata-kata dan tindakan informan yang diambil melalui pengamatan dan wawancara. Sampel bagi metode kualitatif sifatnya purposive artinya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
Copyrights © 2020