Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan berambut keriting memaknai rambutnya dan serta mengungkap pengalaman komunikasi antarpribadi dan konsep diri perempuan berambut keriting. Paradigma yang digunakan dalam penelitian adalah paradigma interpretif dengan pendekatan kualitatif dan tradisi studi fenomenologi. Subjek penelitian terdiri dari lima orang perempuan berambut keriting yang dipilih secara purposive. Kemudian pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pada awalnya perempuan berambut keriting memiliki konsep rambut keriting yang negatif baik itu secara kelihatannya maupun secara dirasakannya. Namun seiring berkembangnya pengalaman yang dimiliki dan konsep diri, perempuan berambut keriting kini memaknai rambutnya secara positif sebagai berkat, identitas keunikan fisik dan seperti mahkota yang bisa menginspirasi orang lain. Pengalaman komunikasi perempuan berambut keriting meliputi pengalaman komunikasi yang menyenangkan dengan adanya penerimaan, pertemanan dan motivasi. Serta pengalaman komunikasi tidak menyenangkan berupa pelecehan verbal dan non verbal serta perlakuan diskriminatif. Pengalaman tersebut diterima dari interaksi dengan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan pekerjaan, masyarakat umum dan lawan jenis. Berbagai pengalaman komunikasi, interaksi dan pengetahuan tersebut secara retrospeksi dimaknai sehingga membentuk konsep diri perempuan berambut keriting yang awalnya negatif secara fisik, psikis dan sosial menjadi positif secara fisik, psikis dan sosial.Kata kunci: Konsep diri, Perempuan berambut keriting, Pengalaman komunikasi
Copyrights © 2021