Telur merupakan produk pangan dengan penyimpanan yang relatifpendek karena kandungan nutrisi yang kompleks sehingga mudahrusak. Telur hanya dapat bertahan 7 - 10 hari di suhu ruang, selebihnyaakan mengalami perubahan kandungan nutrisi sehingga terjadikerusakan berupa proses penguapan kadar air, mengeluarkan baubusuk dan perubahan rasa. Proses pengawetan dapat mengatasikerusakan pada telur. Pengawetan dilakukan untuk memperpanjangdaya simpan bisa bertahan lebih lama yakni dengan prosespenyamakan. Penyamakan telur dapat diperoleh dari tanin yang berasaldari tanaman mangrove. Tanin banyak diperoleh dibagian daun, kulitkayu bahkan buah mangrove. Penelitian menggunakan RancanganAcak Lengkap dengan 4 Perlakuan dan masing-masing 3 kali ulangan.Perlakuan yang diuji cobakan disimpan selama 18 hari denganperlakuan level ekstrak buah mangrove (T) yaitu 0, 10, 20 dan 30%.Perlakuan ekstrak buah mangrove memberikan pengaruh sangat nyata(P<0,01) terhadap indek puith telur dengan indeks kuning telur namunperlakuan ekstrak buah mangrove tidak menunjukkan pengaruh yangnyata (P>0,05) pada nilai PH putih telur dan Ph kuning telur.Penggunaan ekstrak buah mangrove sebanyak 30% dapatmempertahankan daya simpan telur selama penyimpanan 18 hari.Kata Kunci : Buah mangrove, Putih telur, Kuning telur, Level, Telur
Copyrights © 2021