Masalah Kesehatan pasca banjir kebanyakan diakibatkan oleh perkembangbiakan vektor penyakit khususnya nyamuk. Genangan air mengakibatkan berkembang biaknya nyamuk yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti malaria, tipus, dan kolera. Telah ditunjukkan bahwa ekstrak lidah buaya dapat bersifat larvasida karena memiliki sifat sekunder senyawa metabolit yang merupakan zat toksik bagi larva nyamuk, terdiri dari alkaloid, saponin, tanin, flavonoid dan glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dari lilin aromaterapi dengan ekstrak lidah buaya yang mempunyai sifat repellent terhadap nyamuk. Kelompok perlakuan dilakukan pada tiga konsentrasi yang berbeda yaitu dengan dosis 200mg, 300mg, 400mg, dan ditambah kelompok tanpa perlakuan, dengan parameter keadaan nyamuk mati, lemah, dan hidup. Analisis data menggunakan uji Anova One Way dengan tingkat kepercayaan 95% dan uji Post Hoc Bonferroni. Hasil pengujian efektivitas lilin aromaterapi mengindikasikan adanya potensi dari lilin aromaterapi ekstrak lidah buaya dengan sifat anti nyamuknya. Dalam pengamatan ini, ketiga kelompok dengan dosis ekstrak lidah buaya menunjukkan kemampuannya sebagai anti nyamuk, dan juga aktivitas repellent tergantung pada konsentrasi ekstrak lidah buaya didalam lilin aromaterapi. Semakin tinggi konsentrasi dari ekstrak lidah buaya semakin baik. Perlakuan dosis 400mg memiliki nilai jumlah nyamuk mati lebih tinggi dibandingkan kelompok konsentrasi lainnya (61,54%). Formulasi lidah buaya sebagai anti nyamuk dalam bentuk lilin aromaterapi memiliki potensi dalam kemampuannya mencegah gigitan nyamuk dan bersifat repellent terhadap nyamuk.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021