Sumatera Selatan masih mempunyai 5,5 % balita gizi buruk dan 14,4 % balita gizi kurang(1). Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Ketahanan pangan di tingkat rumah tangga menjadi faktor yang amat penting karena berhubungan langsung dengan penyebab langsung kekurangan gizi yaitu kecukupan asupan zat gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan ketahanan pangan keluarga berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan paradigma campuran antara kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan rancangan studi kasus pre-post test. Untuk menjaga validitas data dilakukan triangulasi metode. Berdasarkan hasil identifikasi potensi dan modal sosial yang ada maka dikembangkan model intervensi berbasis pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah, yang terdiri beberapa komponen yaitu : 1) penunjukan motivator bagi tokoh masyarakat, 2) mengembangkan rumah contoh pemanfaatan pekarangan, 3) pemberian stimulan. Hasil intervensi pengembangan model menunjukkan bahwa model pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan dirasakan sangat bermanfaat oleh kelompok kasus dan berhasil mereplikasi secara swadaya ke rumah tangga lainnya.
Copyrights © 2020