Abstract: The wide area of the community's cassava garden in Pattalasang village, Pattalasang district, Gowa regency resulted in an abundance of community cassava yields, but on the other hand these results are not managed properly, the community only sells to traditional markets and collectors while demand for cassava is very limited, as a result, a lot of cassava is damaged (rot). This condition is the reason for adding the economic value of the people's crops. Efforts are made for this purpose, namely by increasing the use of cassava through the manufacture of chips to minimize cassava that is not absorbed by the market and collectors so as to increase the economic income of the community. This method of community service begins with observations and interviews then continues with socialization to explain to farmers that cassava can be processed into a high economic value product, demonstrations by involving the community (farmers) so that they can make crispy and savory cassava chips. The results of this community service in collaboration with SMEs as partners with this activity have an impact on the emergence of new knowledge and skills and their application in utilizing and developing cassava products by adding value and usefulness. Keywords: cassava chips; pattallassang village; tubers Abstrak: Luasnya area kebun singkong masyarakat Desa Pattalasang Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa mengakibatkan melimpahnya hasil panen singkong masyarakat, namun pada sisi lain hasil tersebut tidak dikelola dengan baik, masyarakat hanya menjual ke pasar tradisional dan pengumpul sementara permintaan terhadap singkong sangat terbatas, akibatnya banyak singkong yang rusak (membusuk). Kondisi ini menjadi alasan dilakukannya penambahan nilai ekonomis dari hasil panenan masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk maksud tersebut, yaitu dengan cara menambah daya guna singkong melalui pembuatan keripik untuk meminimalisir singkong yang tidak terserap oleh pasar dan pengumpul sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Metode yang dilakukan pada pengabdian masyarakat ini diawali dengan observasi dan wawancara kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi untuk menjelaskan kepada petani bahwa singkong dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi, demonstrasi dengan melibatkan masyarakat agar mereka dapat membuat keripik singkong yang renyah dan gurih. Hasil pengabdian masyarakat ini berkolaborasi dengan UKM sebagai mitra yang dengan kegiatan ini berdampak pada munculnya pengetahuan dan ketarampilan baru serta mengaplikasikannya dalam memanfaatkan dan mengembangkan produk singkong dengan menambah nilai dan kegunaannya. Kata kunci: keripik singkong; pattallassang; umbi
Copyrights © 2022