Dampak penggunaan antibiotika yang tidak rasional pada pasien Ulkus kaki diabetik yaitu meningkatnya kejadian resistensi, kejadian efek samping obat, terjadi kegagalan terapi, penyakit yang dialami pasien bertambah parah sehingga menurunkan kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung nilai DDD untuk mengetahui tingkat rasional penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetikum yang menerima terapi antibiotika. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional retrospektif dan perolehan data secara deskriptif kuantitatif mengunakan perhitungan DDD. Penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan metode ATC/DDD dan DU 90%. Hasil evaluasi penggunaan antibiotik pada jumlah keseluruhan nilai DDD/100 patient-days didapatkan nilai tertinggi yaitu Ceftriaxone sebesar 31,88 DDD/100 hari rawat, diikuti dengan metronidazol sebesar 10,87 DDD/100 hari rawat, meropenem sebesar 7,06 DDD/100 hari rawat, Amikacin 1.63 DDD/100 hari rawat dan Sefoperazone sebesar 1,45DDD/100 hari rawat. Dengan 3 jenis antibiotik yang masuk ke dalam segmen DU 90% penggunaan terbanyak yaitu seftriakson 64,59% , metronidazol 17,76%, meropenem 7,28% dan ciprofloxacin 6,01% . Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas antibiotik yang digunakan tidak menunjukkan prinsip penggunaan antibiotik yang rasional.
Copyrights © 2018