Hasil akhir dari proses ekstraksi emas adalah konsentrat yang berupa bullion emas serta hasil sampingan berupa tailing yang ditampung dalam tailing dam. Proses pengelolaan tailing menggunakan tailing dam kurang efektif karena terbatasnya lahan dan kebutuhan air yang berlebihan. Oleh karena itu diperlukan analisis metode pengganti, salah satunya adalah metode dry stacking. Penulisan jurnal ini menggunakan studi literatur yang berkaitan dengan tema dan tujuan dari penulisan jurnal. Metode dry stacking memiliki kelebihan yaitu kontaminasi air tanah rendah, penggunaan lahan sedikit, resiko kecelakaan akibat aktivitas seismik rendah, jangka waktu maintenance alat yang panjang, mendukung recovery logam berharga dalam tailing, dan dapat meminimalisir kehilangan air proses. Namun, metode ini memiliki kekurangan yaitu biaya proses tinggi, skala produksi rendah, perlu sistem rembesan yang kompleks, tidak adanya sistem penampungan air, dan perlunya uji mineralogi dan geokimia lebih lanjut. Dari analisa yang dilakukan, metode dry stacking efektif untuk menggantikan tailing dam sebagai metode pengelolaan tailing dengan beberapa hal yang harus diperhatikan dan dikembangkan terkait instalasi fondasi yang konsisten dengan kriteria deformasi tertentu yang diterima pada kondisi pemuatan yang statis dan dinamis untuk mencapai proses yang optimal dan ekonomis.
Copyrights © 2022