Latar Belakang: Bayi merupakan aset yang menguntungkan bagi perubahan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan suatu negara. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi usia 0-11 bulan akibat dari kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan. Indonesia termasuk dalam negara ketiga dengan prevalensi stunting tertinggi di Asia Tenggara sebesar 36,4%. Puskesmas Bambanglipuro merupakan peringkat pertama dengan kejadian stunting tertinggi sebesar 16,5%. Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor risiko kejadian stunting, anak yang termasuk dalam kategori stunting cenderung terjadi pada ibu yang mempunyai pengetahuan kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan ibu tentang bayi stunting di Desa Sidomulyo Bambanglipuro Bantul. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilakukan di Desa Sidomulyo Bambanglipuro Bantul. Populasi berjumlah 286 baduta. Sampel yang digunakan adalah 30 orang ibu bayi. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan penentuan dan pertimbangan tertentu. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang digunakan adalah univariat. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang bayi stunting di Desa Sidomulyo Bambanglipuro dalam kategori baik sebanyak 11 responden (36,7%), kategori cukup sebanyak 11 responden (36,7%), dan kategori kurang sebanyak 8 responden (26,7%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu tentang bayi stunting di Desa Sidomulyo Bambanglipuro Bantul Tahun 2021 diketahui baik sebanyak 11 responden.
Copyrights © 2021