Latar belakang: Lebih dari dua pertiga (69%) wanita usia 18-40 tahun mengalami kegemukan atau obesitas, wanita SOPK yang kelebihan berat badan atau obesitas mewakili kelompok besar berisiko mengalami kardiometabolik dan gangguan psikologis. Metode: Penelitian Deskriptif Kuantitatif mengukur status gizi, pola diet, dan aktivitas fisik wanita dengan sindrom ovarium polikistik. Metode sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 30 orang. Hasil: Status gizi reponden 56 % obesitas tingkat II, seluruh responden mengalami overweight. Pengalaman diet responden 23 % yang pernah melakukan program diet, sedangkan aktivitas olahraga 73 % tidak melakukan olahraga. Kesimpulan: Obesitas berhubungan erat dengan resistensi insulin, sehingga pola diet dan aktivitas fisik sangat dibutuhkan guna membantu pengobatan sindrom ovarium polikistik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021