Fraktur adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan yang bisa diatasi dengan pembedahan. Nyeri merupakan masalah yang selalu dialami oleh pasien pasca bedah fraktur. Pemberian terapi farmakologis terkadang tidak selalu dapat menurunkan rasa nyeri sehingga perlu di dukung dengan terapi nonfarmakologis. Teknik relaksasi napas dalam adalah salah satu jenis terapi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri pasca bedah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hasil penelitian teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur/studi kepustakaan. Sumber data dalam penetian ini didapat dari google scholar yang berhubungan dengan teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri pasien post operasi fraktur dari tahun 2015 sampai tahun 2020. Hasil penelitian dari 4 jurnal menyatakan ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri pasien post operasi fraktur. Diharapkan dapat memberikan konstribusi dan mengembangkan keperawatan, sebagai bahan untuk mengambil kebijakan mengenai pendekatan psikologis dan spiritual berupa relaksasi nafas dalam untuk mengatasi rasa nyeri pada pasien post operasi.
Copyrights © 2022