AbstrakTransnational organized crime merupakan kejahatan sekaligus bentuk ancaman yang serius terhadap keamanan dan kemakmuran global mengingat sifatnya yang melibatkan berbagai negara. Transnational organized crime muncul dan berkembang sangat pesat di dunia khususnya kawasan Asia Tenggara. Tugas TNI AL diimplementasikan melalui Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang salah satunya adalah membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan. Sehubungan dengan hal tersebut TNI AL melakukan berbagai operasi laut dan pengawasan laut untuk menanggulangi berbagai tindak kejahatan maritime transnational organized crime. Salah satu alternatifnya adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini melalui penggunaan Unmanned Aircraft Vehicles (UAV) yang digunakan sebagai bagian dari KRI (auxiliary vessel). Permasalahan penelitian yaitu tentang efektivitas penggunaan UAV dalam penanggulangan maritime transnational organized crime sebagai bagian dari KRI ditinjau dari variabel laten pengaturan, perencanaan dan mekanisme pelaksanaan. Penelitian menggunakan metode campuran konkuren/satu waktu dan tidak berimbang (concurrent mixed methods embedded) dengan analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan Soft System Methodology (SSM) dan pengolahan data menggunakan tools LISREL 8.80, dan Nvivo 12 Plus. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor pengaruh pengaturan, perencanaan dan mekanisme pelaksanaan terhadap pencapaian efektivitas penggunaan UAV dalam penanggulangan maritime transnational organized crime. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel teramati pada pengaturan, perencanaan, dan mekanisme pelaksanaan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas penggunaan UAV sebagai bagian dari operasi laut KRI dalam penanggulangan maritime transnational organized crime.Kata kunci: Efektivitas, UAV, Maritime Transnational Organized CrimeAbstractTransnational organized crime is both a crime and a serious threat to global security and prosperity involving various countries. Transnational organized crime is emerging and growing very rapidly in the world, especially in Southeast Asia. TNI AL's duties are implemented through Military Operations War (MOW) and Military Operation Other Than War (MOOTW), one of which is to assist the government in securing shipping and aviation against piracy, and smuggling. Related to this duty, Indonesian Navy conducts various marine operations and marine surveillance to prevent various maritime transnational organized crime. One alternative is to take advantage of the latest technological developments through the use of Unmanned Aircraft Vehicles (UAVs) used as part of KRI (auxiliary vessels). The research issue is about the effectiveness of the use of UAVs in the countermeasures of maritime transnational organized crime as part of KRI' by reviewing the latent variable: regulation, planning andEfektivitas Penggunaan Unmanned …..│Tatang, Octavian, Kresno│73implementation mechanisms. The research used concurrent mixed methods embedded with data analysis using Structural Equation Modeling (SEM) and Soft System Methodology (SSM), while the data processing tools are LISREL 8.80, and Nvivo 12 Plus. The purpose of the research is to analyze the influence factors of regulation, planning and implementation mechanisms on the achievement of the effectiveness of the use of UAVs in the countermeasures of maritime transnational organized crime. The results showed that observed variables of regulation, planning, and implementation mechanisms had a positive and significant impact on the effectiveness of the use of UAVs as part of KRI's marine operations in countermeasures to maritime transnational organized crime.Keywords: Effectiveness, UAV, Maritime Transnational Organized Crime.
Copyrights © 2021