Multisensory space experience yang diartikan sebagai pengalaman ruang melibatkan banyak indra, merupakan sebuah respon dari fenomena ocularcentrism – peristiwa pengistimewaan indra penglihatan dibandingkan indra lainnya – dalam arsitektur yang mengakibatkan arsitektur tidak lagi menjadi pengalaman yang menggugah kehidupan. Hutan hujan tropis memiliki atmosfir ruang yang dapat dirasakan melalui pengalaman sensoris, dimana hal tersebut menjadikan karakter lingkungan hutan hujan tropis kemudian diadaptasi sebagai karakter kualitas ruang dari multisensory space experience karena selaras dengan tujuan utama rancangan. Untuk mencapai proposisi tersebut, analogi sebagai metode desain digunakan untuk mencapai asosiasi antara karakter hutan hujan tropis (sumber) dan ranah arsitektur (target) yang memungkinkan melalui pembentukan relasi atau representasi. Analogi bekerja dengan mengambil elemen fundamental dari ide dasar konsep kualitas ruang yang ingin dikonstruksi, lalu menerjemahkannya ke dalam bahasa formal arsitektur (form making). Dalam rancangan pemandian air panas, keberhasilan translasi ide terletak pada kualitas kontras cahaya dalam ruang, pengalaman ragam aroma hutan, kualitas penghawaan serta pengalaman menyentuh ragam tekstur dalam ruang, medan dalam rancangan (ragam elevasi ruang) yang menyerupai pengalaman ketika menyusuri hutan.
Copyrights © 2021