Sari Pediatri
Vol 23, No 5 (2022)

Pengaruh Interval Kelahiran Bayi Terhadap Kejadian Stunting pada Balita

Kiki Dwi qori Ayatulloh (fakultas ilmu kedokteran universitas sebelas maret)
Harsono Salimo (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi Surakarta)
Sri Martuti (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi Surakarta)



Article Info

Publish Date
26 Feb 2022

Abstract

Latar belakang. Stunting diartikan panjang badan atau tinggi badan terhadap usia kurang dari -2 standar deviasi kurva pertumbuhan WHO 2006. Banyak faktor yang menyebabkan stunting, di antaranya nutrisi, lingkungan, sosial ekonomi, termasuk interval kelahiran. Tujuan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kedekatan interval kelahiran terhadap kejadian stunting. Metode. Penelitian ini bersifat analitikobservasional secara potong lintang. Subjek penelitian adalah balita yang berkunjung ke Puskesmas Mojogedang. Data didapatkan dari anamnesis orangtua dan tinggi badan balita yang diplotkan pada kurva WHO. Data dianilisis dengan chi square dan analisis regresi logistik.Hasil. Seratus limapuluh delapan balita mengikuti penelitian dengan proporsi 22,2% anak stunting dan 77,8% anak tidak stunting. Pendidikan ibu, IMT ibu, dan pemberian ASI eksklusif tidak berpengaruh dalam penelitian ini. Penghasilan rendah (p=0,007 dengan OR=3,286 dan CI;1,383-7,806), asupan kalori kurang (p=0,004 dengan OR=4,887 dan CI;1,675-14,256), dan interval kelahiran <36 bulan (p=0,035 dengan OR=2,479 dan CI;1,064-5,774) memengaruhi kejadian stunting.Kesimpulan. Interval kelahiran bayi memengaruhi kejadian stunting pada balita.

Copyrights © 2022