Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan bentuk gangguan identitas disosiatif yang terjadi pada tokoh utama Stella Haris dalam novel Don’t Tell Me Anything karya Vasca Vannisa: (2) memaparkan penyebab gangguan identitas disosiatif yang terjadi pada tokoh utama Stella Haris dalam novel Don’t Tell Me Anything karya Vasca Vannisa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif Kualitatif. Objek yang dianalisis pada penelitian ini adalah sebuah karya Sastra Vasca Vannisa berupa novel yang berjudul Don’t Tell Me Anything. Data yang digunakan berjumlah 21 data yang menggunakan acuan teori diagnosis dan panduan statistik gangguan jiwa-DSM pada beberapa buku Psikologi Abnormal. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) bentuk gangguan identitas disosiatif yang terjadi pada tokoh utama Stella Haris dalam novel Don’t Tell Me Anything karya Vasca Vannisa adalah bentuk kepribadian utama tidak menyadari kepribadian lain, yang memiliki empat indikator yaitu Tidak menyadari pergantian kepribadian, Gagal mengingat informasi pribadi, Meyakini dirinya hanya memiliki satu kepribadian, dan Hanya kepribadian pengganti yang menyadari adanya perpecahan kepribadian: (2) penyebab dari gangguan identits disosiatif tersebut yakni pernah mengalami trauma berat yang di dasari atas empat indikator yaitu Mendapatkan tekananan dari hal yang tidak disukai, Ada kecendrungan kecendrungan psikoneurotis, Pernah mengalami penyikasaan berat di masa kanak-kanak, Pernah mengalami kejadian menyeramkan.Kata Kunci : gangguan identitas disosiatif, Psikologi abnormal, psikologi sastra
Copyrights © 2020