specta: Journal of Photography, Arts, and Media
Vol 5, No 1 (2021): Specta: Journal of Photography, Arts, and Media

FOTO POTRET "COMFORT WOMEN" KARYA JAN BANNING: ANALISIS TATAPAN MATA MENGGUNAKAN METODE GRAMATIKA VISUAL

Zulfa Mufidah Rahmayati (FSMR ISI YOGYAKARTA)
Irwandi Irwandi (FSMR, ISI YOGYAKARTA)



Article Info

Publish Date
17 Mar 2022

Abstract

Jan Banning’s “Comfort Women” Portraits: the Analysis of Gaze using Visual Grammar Methods. Jan Banning is a Dutch photographer who created works of Indonesian Comfort Women portraits. The term of Comfort Women that leads to victim who were experienced sexual violence during the Japanese colonialism. This term is better known in Indonesia as jugun ianfu. Jan, as the creator of the works, describes the women by focusing on their faces. 4 out of 18 photos were recorded and chosen for further analysis – especially on the eyes gaze. This research aims to analyze further on the meaning of their eyes gaze and the surroundings as the form of people’s expressions. This expression can be analyzed by using visual grammatical methods therefore it will reveal a meaning which wants to be conveyed by the subject-’comfort women’. In using this method, interpersonal metafunction is used as an effort to show the interpersonal relationship. Interpersonal metafunction is then divided into two discussions which are representation-interaction and modality aspects. The discussion of these aspects have a similar pattern between one photo and another. Even so, the similarity of existing patterns cannot influence the meaning from the subject themself, because those meanings can also be generated from the visual signs that are created. The results of the study showed the interaction, proximity of the subject to the observer.   ABSTRAKJan Banning adalah seorang fotografer asal Belanda yang menciptakan karya berupa foto potret dengan tema comfort women di Indonesia. Comfortwomen memiliki pengertian yang mengarah kepada istilah perempuan yang mengalami kekerasan seksual pada masa penjajahan Jepang, istilah ini di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan jugun ianfu. Adapun pengertian fotografi potret merupakan sebuah bentuk visual yang mendeskripsikan potret seseorang. Jan selaku pencipta karya mendeskripsikan potret jugun ianfu tersebut dengan memfokuskannya pada area wajah. Sebanyak 4 dari 18 foto yang dibukukan oleh Jan telah dipilih untuk dianalisis lebih lanjut mengenai wajah khususnya tatapan mata. Di mana tatapan mata dan sekelilingnya adalah bentuk pengekspresian dari diri seseorang. Ekspresi ini dapat dianalisis dengan menggunakan metode gramatika visual sehingga terungkapnya sebuah makna atau pesan interaktif yang ingin disampaikan oleh subjek jugun ianfu. Dalam penggunaan metode gramatika visual tersebut, metafungsi interpersonal pun digunakan sebagai bentuk upaya untuk menunjukkan hubungan interpersonal. Metafungsi interpersonal kemudian dibagi menjadi dua bahasan, yaitu aspek representasi-interaksi dan aspek modalitas. Bahasan di dalamnya memiliki pola yang serupa antara foto satu dengan foto yang lainnya. Meski begitu, kesamaan pola yang ada tidak dapat mempengaruhi makna atau pesan dari subjek itu sendiri, karena makna atau pesan juga dapat dihasilkan dari adanya tanda-tanda visual yang tercipta.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

specta

Publisher

Subject

Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Jurnal spect? merupakan sebuah jurnal untuk menampung hasil penelitian dan penciptaan seni para akademisi dan praktisi fotografi yang kian hari semakin bertambah banyak dan beragam. Seni dan teknik Fotografi yang semakin maju dan berkembang menimbulkan ide, gagasan, wacana, dan kritik yang bernuansa ...