ABSTRAK Covid-19 merupakan sejenis virus yang berasal dari kota Wuhan China. Disaat Pandemi Covid-19 pemerintah mengeluarkan peraturan untuk menerapkan physical Distancing, Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dan tutupnya sektor parawisata, serta pemerintah telah memangkas anggaran dinas yang akan dialihkan untuk penanganan Covid-19. Hal tersebut sangatlah berdampak terhadap keberlangsungan usaha UMKM Batik di kabupaten Sumenep. Karena berbagai acara maupun kegiatan saat ini ditiadakan seperti adanya kunjungan dinas yang membawa oleh-oleh khas daerah, kunjungan parawisata kepada pengrajin, acara resepsi pernikahan, dan pemesanan seragam dinas. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya Pandemi Covid-19 sangatlah berdampak terhadap UMKM Batik di kabupaten Sumenep. Dimana dampak yang dialaminya saat ini pada penurunan penjualan, perolehan bahan baku, piutang, dan pembayaran gaji karyawan. Demi keberlangsungan usahanya, UMKM Batik di kabupaten Sumenep menggunakan media sosial sebagai sarana pemasaran online. Harapan UMKM Batik di kabupaten Sumenep adanya bantuan dari pemerintah dimasa Pandemi Covid-19. Kini, UD. Al Barokah, CV. Batik Tulis Melati, dan Canteng Koneng menerima bantuan dari pemerintah berupa restrukturisasi kredit. Kata Kunci: Dampak Covid-19, UMKM Batik, Kebijakan Pemerintah.
Copyrights © 2020