Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai jaringan sosial sesama orang Bajo (sama) dengan orang luar Bajo (Bagai), serta dampaknya terhadap kehidupan sosialnya. Teori untuk membaca data adalah pemikiran Fukuyama (1996) tentang modal sosial dan pemikiran Geertz, C. (1970) tentang native point of viewe, dengan metode etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan sosial bagi sama disebut kalaki. Sedangkan jaringan sosial bagi bagai disebut ‘sabea’. Keduanya berdampak positif dan negatif terhadap kehidupan sosial budaya mereka. Kesimpulan: orang Bajo memelihara jaringan sosialnya disebut ‘sijagaan dahisi sala’ (seperti memelihara telur: kuningnya adalah kalaki, putihnya adalah sabea). Fukuyama membahas jaringan sosial anggota komunitas perusahaan, sedangkan penelitian ini menemukan jaringan sosial di dalam dan luar komunitas Bajo.Pemerintah dan LSM kesulitan membangun orang Bajo jika tidak melalui jaringan sosialnya.Jika pemerintah dan LSM membangun orang Bajo seharusnya memahami jaringan sosialnya.Kata Kunci: Jaringan sosial, orangBajo, Kalaki, Sabea
Copyrights © 2018