Salah satu kegiatan pengembangan profesi pustakawan adalah membuat karya tulis ilmiah. Ketrampilan menulis pustakawan tidak dapat dipisahkan dengan kemampuan berpikir. Membaca sebagai langkah awal untuk bisa menulis. Ketrampilan menulis bukan bakat pustakawan, melainkan merupakan proses pembelajaran. Jenis karya tulis/karya ilmiah dapat berupa karya tulis ilmiah hasil penelitian, karya ilmiah, dan karya ilmiah populer. Karya tulis ilmiah dalam butir kegiatan pengembangan profesi bisa berupa: karya tulis ilmiah di bidang perpusdokinfo, laporan hasil kegiatan ilmiah, makalah ilmiah, makalah prasaran, buku, dan artikel majalah. Pustakawan harus memiliki kepekaan terhadap keadaan sekitarnya agar tujuan penulisannya dapat dipahami oleh pembaca. Metode quantum writing dan creative writing menjadi tantangan pustakawan. Menulis dapat mengolah berbagai potensi yang ada di dalam diri pustakawan menjadi “pancaran cahaya”. Menulis bukanlah bakat, namun ketrampilan yang dapat dipelajari disertai latihan yang tekun dan terus-menerus. Agar otak tidak mengalami penyusutan (entropi) dan mati, maka pustakawan perlu memfungsikan sel-sel otak dengan membaca dan menulis.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2012