Penelitian ini berusaha mendeskripsikan keberadaan dukun bayi dengan menggunakan teori fungsionalnya Malinowski. Secara historis, dukun bayi mempunyai peran penting dalam perawatan pra-pasca persalinan, tetapi sekarang keberadaan dukun bayi mulai ditinggalkan. Namun, terdapat beberapa kelompok masyarakat yang masih mempertahankan keberadaan dukun bayi, salah satunya adalah masyarakat Desa Muara Intan. Kajian ini difokuskan untuk menjawab permasalahan antara lain: (1) Kondisi umum masyarakat di Desa Muara Intan; (2) Peran dukun bayi yang ada di Desa Muara Intan; dan (3) Kedudukan dukun bayi yang ada di Desa Muara Intan. Metode yang digunakan adalah etnografi dengan menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara, dokumentasi, serta mengumpulkan materi audio-visual berupa gambar, foto, ataupun rekaman. Analisis data akan berlangsung bersamaan dengan bagian-bagian lain dari pengembangan penelitian ini, yaitu pengumpulan data dan penulisan temuan. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah dukun bayi dan masyarakat yang menggunakan jasa dukun bayi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan dukun bayi masih tetap terjaga dikarenakan kebutuhan biologis masyarakat yang belum terpenuhi hanya dengan bantuan tenaga medis. Terutama dalam memenuhi kebutuhan reproduksi, yaitu pada masa kehamilan, melahirkan, setelah melahirkan, menyusui, dan perawatan bayi. Mempertahankan budaya bukanlah alasan utama, tetapi karena tetap terjaganya keberadaan dukun bayi inilah yang menjadikan suatu tradisi di masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukanlah regenerasi terhadap dukun bayi, agar keberadaan dukun bayi tetap terjaga ditengah masyarakat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021