Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbaikan sosio-ekonomi berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan usia harapan hidup, seiring dengan perubahan demografi pertambahan penduduk lansia secara bermakna akan disertai oleh berbagai masalah dan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan lansia. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh aktivitas fisik dan care giver pada kelompok lansia terhadap status gizi dan kualitas kehidupan mereka.Desain penelitian ini adalah cross sectional study.Cara yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah purpossive sampling dan besar sampel ditentukan dengan menggunakan Tabel Izaac Michael.Sampel diambil dari Puskesmas Janji. Populasi target adalah lansia berusia ? 60 tahun dan populasi kontrol berusia 50-59 tahun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia sudah tidak bekerja, dan diasuh oleh pasangan hidup mereka (suami/istri). Rerata IMT lansia berada dalam status normal, namun lansia dataran tinggi yang beraktivitas lebih banyak cenderung lebih kurus (x:19.31) dibanding lansia dataran rendah (x:20.41), sedangkan asupan zat gizi lansia berada dibawah 80% AKG. Sekalipuan tidak ada perbedaan yang signifikan (p:0.188) pada tiap kelompok care giver terhadap status gizi, namun care giver yang masih memberikan hal positif terhadap status gizi adalah jika lansia diasuh oleh pasangan dan menantu perempuan mereka.Care giver berhubungan positif dengan kualitas hidup lansia (domain fisik) dengan nilai signifikansi p:0.032.Diperoleh kesimpulan bahwa Aktivitas fisik memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap status gizi dan kualitas hidup, kelompok care giver juga tidak memberikan pengaruh positip terhadap status gizi lansia namun care giver memberikan pengaruh positip pada kualitas hidup (domain fisik).
Copyrights © 2022