Indonesia merupakan Negara Agraris, sebagian besar penduduknya mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian. produktivitas kacang tanah dikabupaten Semarang cukup tinggi didukung lokasi dan jenis lahan. Penelitian ini bertujuan : Memperoleh gambaran tentang penggunaan input usahatani kacang tanah di Desa Lembu, menganalisis kelayakan ekonomi usahatani. Jenis penelitian diskriptif kuantitatif dan Jumlah sampel responden 54 diambil dengan metode purposive sampling dan dihitung dengan rumus slovin. Pengumpulan data secara observasi, wawancara dan studi pustaka. Data dianalisis dengan analisis penerimaan, pendapatan, dan analisis kelayakan. Usahatani kacang tanah didesa Lembu, dilakukan dari persiapan lahan, penanaman, pendangiran, pemupukan, dan pemanenan. total biaya rata-rata pengadaan benih adalah Rp. 1.865.266,00,/ha/musim tanam, biaya pupuk Rp. 441.498,00,/ha/musim tanam, biaya pestisida Rp. 637.340,00,/ha/musim tanam, biaya tenaga kerja Rp. 1.745.626,00,/ha/musim tanam, biaya penyusutan alat Rp. 29.989,00/musim tanam dan biaya PBB Rp. 168.148,00/Ha/Tahun. Pendapatan usahatani dengan luas lahan rata-rata 4,627 hektar adalah 545 kg biji kacng tanah kupas, harga jual kacang tanah kupas Rp. 22.074,00/kg. penerimaan usahatani Rp. 12.083.633,39,/ha/musim tanam, atas biaya total Rp. 4.891.332,00,/ha/musim tanam, dan pendapatan usahatani Rp 7.192.301,84/ha/ musim tanam. Analisis kelayakan usahatani dengan R/C Ratio diperoleh nilai sebesar 2,726 memberikan arti usahatani yang dilakukan layak dijalankan. Sedangkan (BEP) Produksi adalah 221,59 kg/Ha dan nilai (BEP) Harga sebesar Rp 8.981,02/kg
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022