Cabai rawit menjadi komoditas yang dipilih untuk dikembangkan karena tanaman ini mudah tumbuh, dapat dipanen berkali-kali, hasil panennya banyak diminati masyarakat dan harga jualnya relatif tinggi. Pemilihan komoditas cabai rawit untuk dibudidayakan oleh masyarakat mitra juga didasari pada kenyataan bahwa masyarakat umumnya menggemari rasa pedas, beragam kuliner tidak terlepas dari cabai namun nilai ekonomis cabai tinggi serta  cabai dapat diolah menjadi berbagai produk olahan. Bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh alami yang mampu memacu pertumbuhan tanaman peranannya mirip Asam Indol Asetat (auksin) . Masyarakat Desa Iwul di Kabupaten Bogor mayoritas berprofesi sebagai petani namun masyarakat lokal memiliki beberapa kendala diantaranya keterbatasan modal  bahan dan alat untuk budidaya tanaman cabai rawit terutama pupuk selain itu keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam menghasilkan pupuk yang diproduksi sendiri, pengabdian masyarakat ini bertujuan menjadikan warga Desa Iwul mampu menghasilkan pupuk organik cair dari ekstrak bawang merah dalam meningkatkan hasil tanaman dan produsen cabai rawit secara mandiri yang berkelanjutan. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan praktik langsung, penyuluhan dan pendampingan. Hasil penilaian peserta terhadap program PkM dalam bentuk pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya cabai adalah 100% sesuai dengan kebutuhan peserta, sedangkan penilaian peserta terhadap program PkM dalam bentuk pembuatan  dan penggunaan pupuk organik cair dari ekstrak bawang merah pada tanaman cabai rawit dalam kondisi 55-60% yang dapatdiartikan bahwa kegiatan belum sepenuhnya dapat dilakukan secara mandiri masyarakat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022