Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kecubung gunung (Brugmansia suaveolens) dan daun bintaro (Cerberra maghas) terhadap mortalitas larva nyamuk Anopheles sp. Sebanyak 1000 larva Anopheles sp tahap instar III dibagi menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan perlakuan penambahan ekstrak daun sebesar 0, 1, 2, 3, dan 4 g/l. Masing-masing perlakuan menggunakan 25 larva uji dengan 4 kali pengulangan. Hasil uji aktivitas larvasida menunjukkan penambahan masing-masing ekstrak daun berpengaruh terhadap kematian larva nyamuk Anopheles sp. Aktivitas larvasida kedua kelompok semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi masing-masing ekstrak etanol daun. Semua perlakuan (1, 2, 3,4 g/L) kedua kelompok berbeda signifikan dengan kontrol (0 g/L), kecuali perlakuan ekstrak etanol daun kecubung gunung 1 g/L. Penamb ahan ekstrak etanol daun kecubung gunung dan daun bintaro pada konsentrasi 4 g/l rata-rata mampu membunuh larva berturut-turut sebanyak 21 dan 23 ekor. Penelitian ini menyimpulkan, bahwa ekstrak daun kecubung gunung dan ekstrak daun bintaro terbukti memiliki aktivitas larvasida terhadap larva nyamuk Anopheles sp, sehingga dapat digunakan masyarakat sekitar sebagai altenatif pengganti abate dalam memberantas larva nyamuk Aedes sp. Kata kunci : kecubung gunung, bintaro, Anopheles, dan larvasida.
Copyrights © 2014