Industri telekomunikasi saat ini penuh dengan persaingan yang sangat ketat sehingga membuat para operator seluler harus memiliki strategi yang kreatif dan inovatif agar produk mereka dapat diterima pasar. Para operator seluler termasuk Indosat dan 3 (Tri) yang baru saja melakukan merger, melakukan promosi yang gencar melalui iklan di media televisi. Mereka mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membuat iklan yang menarik dengan frekuensi penayangan iklan yang intensif agar efektivitas iklan televisi dapat tercapai. Artikel ini menganalisis pengaruh daya tarik iklan dan frekuensi penayangan iklan terhadap efektivitas iklan televisi dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Populasi yang dilibatkan adalah mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia yang merupakan pengguna kartu perdana Indosat dan Tri dan pernah melihat iklan kartu tersebut. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan perolehan persamaan regresi Y=25,31+0,435X1-0,189X2. Secara simultan, daya tarik iklan dan frekuensi penayangan iklan berpengaruh positif tetapi rendah terhadap efektivitas iklan sebesar 1,812 dengan nilai signifikansi 0,183. Secara parsial daya tarik iklan memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap efektivitas iklan sebesar 0,44, sementara frekuensi penayangan tidak berpengaruh
Copyrights © 2022